NEWS ASPIRASI RAKYAT.COM
Rote Ndao, newsaspirasirakyat.com – Sistim pembelajaran kelompok dengan cara beberapa siswa berkumpul di suatu tempat kemudian guru datang melayani mereka, dirasakan sangat sulit sebab rumah setiap siswa sangat jauh antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga menurut Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Rote Barat Daya ( SMPN 3 RBD), Yusup Adu, S.Pd, mengatakan, sistim yang cocok dilakukan oleh pihaknya adalah dengan cara belajar Daring ( Belajar dari Jaringan).
Ketika ditemui di ruang kerjanya pada 11/8/2020, Kepala SMN 3 RBD,Yusup Adu, S.Pd, mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar ( kbm) di masa pandemi covid 19 sanggat terganggu bagi siswa- siswi sekolah tersebut.
Katanya, bidang studi yang selalu jadi keluhan dari siswa -siswi adalah bidang studi Bahasa Ingris, sehingga para siswa-siswinya sangat mengharapkan agar pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan dengan cara tatap muka.
“Banyak keluhan datang dari orangtua maupun para siswa sendiri, namun pihak sekolah harus tetap mengikuti aturan pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah”, ucap Yusup
Dia menambahkan, selama ini pihaknya melakukan pelayanan pembelajaran kepada semua siswa dengan cara berkelompok pada setiap hari senin. Saat pembelajaran itu para guru akan datang ketempat dimana beberapa orang siswa bisa berkumpul. Dan pada saat pertemuan, guru selalu membawa papan kecil untuk menulis materi-materi pembelajaran kepada siswa. Dan jika ada kendala yang dialami siswa maka guru akan menjlelaskan secara detail lewat papan kecil tersebut.
“ Guru-guru kami selalu berupaya agar anak-anak didik mereka tidak ketinggalan pelajarannya” tegasnya.
Yusup Adu mengatakan, pihaknya ingin melakukan pembelajaran Daring tetapi kendala utama yang dihadapi adalah ekonomi keluarga dari para siswa kurang memadai sehingga tidak bisa membeli data maupun HP Android bagi anak-anak mereka.
Yusup menjelaskan lagi, sekolahnya memiliki 10 kelompok belajar, namun untuk melakukan koordinasi waktu dan meteri belajar dengan setiap kelompok memang sangat sulit karena para siswanya tidak memiliki HP Andoid.
Yusup sangat mengharapkan perhatian dan bantuan dari pihak Dinas PKO tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi, kiranya mau membantu pihak sekolahnya dalam hal Sistim Pembelajaran Daring.
“ Kami sangat mengharapkan bantuan 10 unit HP Android yang akan diberikan kepada 10 kelompok belajar, sehingga kami dapat melakukan pelayanan belajar Daring”,ujar Yusup
Yusup juga sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah soal kekurangan ruang kelas dan guru untuk Bidang Seni Budaya serta Mebeler.
“kami pernah mengutarakan kekuarangan ruang kelas dan guru-guru pada Musdes desa Oelasin, harapan besar kami semoga pihak desa juga bisa membantu kekurangan pendidikan yang sedang kami alami”, ucapnya. (NEWSAR-R01/roman).
Comment