NEWS ASPIRASI RAKYAT.COM
KUPANG – Pemberiataan media terkait Pakan Babi Senilai Rp 126 Juta Dicuri dari Gudang UPTD Pembibitan Tarus, di klarifikasi oleh Bambang Pramono, selaku kepala UPTD, bahwa pemberitaan tersebut tidak benar karena nara sumber yang memberikan informasi tersebut tidak valid dan lagi ia mengatakan bahwa waktu pihaknya lakukan opname kas tanggal 02 Maret 2020 masih terdapat 7.150 Kilogram pakan babi sejumlah 143 karung. Lalu pihaknya lakukan lagi opname pada tanggal 7 Oktober 2020 dan ternyata sisa 4.500 Kilogram dan terjadi kekurangan hanya 53 Karung atau 2 Ton lebih.
“ Kita belum diperiksa Inspektorat lalu kergian negara dimana ?. Memang yang hilang pada opname kedua itu ada 53 karung yang ternyata digunakan oleh teman-teman di Instalasi dan mereka sudah buat pernyataan untuk ganti kembali. Jadi bukan hilang,”jelasnya kepada wartawan di Telaga Opa Oepoi Kupang pada 30 November 2020 sekitar pukul 15.30 Wita.
Menurut Bambang Pramono, menjelaskan, 53 karung pakan babi yang digunakan oleh teman-temanya di Instalasi tersebut kalau diuangkan sebesar Rp.26, 5 Juta dan mereka telah membuat pernyataan pada Komisi Inspektorat untuk siap menggantikan kembali.
“ Saya meluruskan kembali masalah ini agar benar sesuai apa yang terjadi. Teman-teman saya yang wartawan juga banyak dan saya sangat koperatif terhadap wartawan,”jelasnya.
Terkait berita ini dimuat sebelum dirinya melakukan klarifikasi, Bambang mengatakan bahwa dirinya minta maaf sebab ketika dihubungi lewat HP nya dia sedang tertidur dan setelah bangun tidur baru dia mengetahui kalau telah dihubungi wartawan namun tidak tersambung.
“ Saya bangun tidur baru tahu ada kontak masuk ut telahdan berita tersebut sudah dimuat teman-teman wartawa. Karena itu saat ini saya luruskan kembali permasalah tersebut,”ujar Bambang.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa oleh media ini bahwa Pakan Babi Senilai Rp 126 Juta Dicuri dari Gudang UPTD Pembibitan Tarus. Sekitar 7 ton atau sekitar 280 karung pakan babi milik Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan dan Pakan Ternak Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi NTT yang diadakan pada Desember 2019, telah hilang dari gudang tempat penyimpanannya di UPTD Pembibitan Tarus, Kabupaten Kupang, NTT. Nilai pakan babi yang hilang karena dicuri tersebut sekitar Rp 126 juta.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan dan Pakan Ternak Dinas Peternakan Provinsi NTT, Bambang Pramono yang dikonfirmasi melalui telepon selusarnya tidak menjawab panggilan wartawan. Walaupun tim wartawan media ini telah memperkenalkan diri melalui SMS (Short Maessage System) – karena bukan nomor WA – Bambang pun tidak memberikan respon hingga berita ini ditayangkan.
Maka berdasarkan informasi yang dihimpun tim media ini dari sumber yang sangat layak dipercaya, sekitar 7 ton pakan babi tersebut diadakan pada akhir Desember 2019 untuk pakan ternak babi selama 1 tahun di UPTD Pembibitan Tarus.
“Namun karena adanya serangan virus ASF maka babi mati dan dimusnahkan seluruhnya pada Februari 2020. Stok pakan yang tersisa saat itu digudang sekitar 7 ton. Tapi semua pakan itu hilang dari gudang,” ungkapnya.
Menurutnya, seharusnya sekitar 7 ton pakan babi tersebut masih tetap ada atau tetap tersimpan di dalam gudang. Ia yakin bahwa pakan itu masih ada sekitar 7 ton digudang karena seluruh ternak babi telah dimusnahkan sejak Februari 2020 saat terjadi serangan virus ASF pada ternak babi di UPTD tersebut.
“Saya duga 7 ton pakan babi itu telah dicuri dari gudang UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak Tarus. Aneh karena Pakan 7 ton itu banyak, harus diangkut dengan truck,” ujarnya.
Menurut sumber tersebut, ada ratusan karung pakan babi yang tersimpan di gudang UPTD Pembibitan Tarus. “Satu karung makanan bagi isinya sebanyak 50 kg. Kalau 1 ton ada 40 karung. Jadi kalau 7 ton ada sekitar 280 karung. Jadi harus diangkut dengan truck. Kalau dengan pick up harus diangkut beberapa kali,” ujarnya menganalisa.
Sumber yang minta agar namanya tidak disebutkan itu, menjelaskan, harga pakar perkarung sekitar Rp 450 ribu. “Jadi, nilai pakan babi yang hilang itu sekitar Rp 126 juta,” jelasnya.
Hilangnya 7 ton pakan babi itu telah menjadi temuan Inspektorat Daerah NTT. “Inspektorat Daerah sudah periksa dan mengetahui masalah tersebut. Pak wartawan bisa konfirmasi ke Inspektorat Daerah NTT,” ujarnya meyakinkan. (NAR/TIM)
Comment